Sabtu, 08 November 2014

It's FRIENDZONE

FRIEND ZONE

Di suatu sore di hari sabtu yang mendung, semendung hati gue yang sedang galau tingkat provinsi. Mungkin masih teringat kejadian hari kamis kemaren, itu adalah suatu moment yang paling berat bagi gue, tapi gue lakukan ini demi kebaikan gue dan dia.

Iya dia adalah Zaza nur anissa cewe supel, manis, imut, ya walaupun agak macho sedikit, he he he...
Udh hampir 3 tahun ini gue deket sama dia,mulai dari jalan bareng, nonton bareng, nongkrong bareng, dan banyak  hal seru yang kami lakukan. Jujur awal ketemu sama dia  gue ga punya rasa apa-apa, Dan gue  inget banget pertama kali kami jalan itu ke gramedia di Grand Indonesia, nganterin dia borong komik, abis itu kita karokean bareng di blok m, waktu pertama kali ketemu mukanya lucu banget, cuby gitu hahaha...
Hari berganti hari, begitu pula bulan berganti tahun, waktu terus berjalan, dan  kami pun semakin sering jalan, tapi seiringnya kami jalan itu dia lebih sering cerita tentang tommy Dan wildan, 2 cowok ini selalu ada di fikiran dia. masalah, keluh kesah, tentang 2 cowok itu dia selalu cerita sama gue, dan sebagai sahabat yang baik gue selalu kasih masukan dan semangat ke dia, awalnya sich gue seneng bisa bantu dia, tapi lama ke lamaan rasa jealous itu muncul di hati gue, entah apa itu hanya perasaan sesaat atau benar dalam hati. Gue coba menghindar dari dia, tapi entah kenapa kayanya kosong banget di dalam hati tanpa ga ada kabar dari dia. Padahal gue tau gue ga pernah ada di hati dia, Dan akhirnya gue sadar gue masuk yang namanya FRIEND ZONE.
friend zone itu artinya adalah sebuah kondisi di mana seseorang hanya dianggap sebagai teman saja, padahal dari salah satu mereka ada yang punya perasaan terhadap temannya itu.
Mungkin ini kesalahan gue di awalnya, gue terlalu baik dengan dia, Dan akhirnya dia lebih nyaman menjadi sahabat, Dari pada menjadi pasangan gue.
Sebenarnya gue sadar dengan hal itu, tapi entah kenapa gue terlalu menikmati dan ga mau kehilangan dia, sampai melupakan perasaan gue yang sebenarnya. Ada beberapa zona yang harusnya gue hindari dari awal, tapi gue terlalu menikmati zona ini, yang pertama:

Curhat-zone
Dia seneng banget curhat tentang Tommy atau pun wildan, mulai dari di selingkuhin sama tommy, galau karena ga ada kabar dari wildan, sampai nangis di dalam transjakarta karena di tuduh selingkuh, selain itu dia juga curhat tentang masalah dengan keluarganya, dan sebagai pendengar yang baik gue juga di tuntut sebagai penasihat yang baik dan penyemangat bagi dia, kalau inget zone ini, jadi inget satu acara di salah satu TV swasta "mamah Dan Aa, curhat donk....!!!" :-))

Berikutnya...

Back up-zone
Di sini gue di tuntut selalu ada ketika dia sedang butuh teman, di saat dia lagi bad mood, yang paling sering gue harus temenin dia baca komik berjam-jam di gramedia, atau cuman makan pecel ayam di ancol, walaupun terkadang di petengahan dia selalu cerita tentang 2 cowok ITU

"masa pacar gue marah-marah terus sekarang, gue harus gimana dong?”

*Di dalam hati gue cuman bisa nyanyi lagunya rocket rocker

" Walau kau disini
Tak peduli, tentang perasaan ini
Ketika Kau terjatuh
Pastikan Nafasku menyelamatkanmu" :-D :-D

Tapi jujur sich gue seneng banget di zone ini karena bisa deket banget sama dia, apa lagi kalau liat ketawanya, maniiss banget, tapi entah kenapa gue ga pernah bilang kalau dia itu manis atau cantik, malah lebih sering ngatain dia bogel hahaha... :'-(

Dan yang terakhir
Sopir-zone
Biasanya yang sering kena sopir-zone ini laki-laki. Soalnya mereka inilah yang paling seneng nganter-nganterin gebetan ke mana-mana. Justru karena seneng nganter-nganterin ini lah kadang sering dijadiin sopir-zone.
Dan gue pernah masuk ke zone ini, beberapa kali dia minta nganterin ke rumah cowoknya di daerah kranggan.
" I know that you feel bro" itu yang di katakan kakak gue kepada gue :''(

Ga tau apa yang gue fikirkan hari kamis itu, niatnya cuman mau ngasih pie buah buat dia, terus makan dan ngopi ngopi cantik di sevel. Tapi setelah sholat magrib, Ada suatu yang harus di perjelas antara gue dan dia, pilihannya cuman dua "halalkan atau tinggalkan"
Dan gue pilih untuk meninggalkan dia, walaupun berat tapi ini buat kebaikan gue kok mungkin juga buat dia.

Gue bersyukur bisa ketemu dia, walaupun cuman teman, tapi dia sudah memberikan warna buat gue, thanks ya Zaza udah ada di hati gue, mungkin kalau ga ketemu lo, kosong banget kali gue, see you next time :-)