Kamis, 24 Oktober 2013

Di mana masanya film dan music di kehidupan gue

Di setiap cerita komedi, pasti di dalam nya banyak adegan tertawa, humor, tak sering banyak juga celoteh kasar, begitu juga dengan kehidupan sehari hari gue, tapi banyak juga cerita dramanya, layak nya sinema drama korea, yang selalu sedih, galau, dan adegan menangis di setiap episode nya.
Begitu juga dengan music ga lepas dari kehidupan hidup gue, sama dengan film, yang di setiap film bockbuster selalu ada yang nama nya original soundtrack, begitu juga di kehidupan gue, apabila gue lagi sedih, galau, atau ingin tidur gue selalu denger lagu dari secondhand serenade, coldplay, endha n rhesa sampai ten 2 five,  dan ketika gue bersemangat, atau ingin move on gue selalu denger lagu lagu lebih ngebeat seperti SERINGAI, one ok rock, angel and airwave, 30 second to mars, dan banyak lagi. Karena menurut gue dengan music gue bisa mengatakan apa yang gue rasakan di lagu itu,lirik dan nada dari sebuah lagu bisa mengubah mod gue yang tadi nya sedih menjadi lebih bersemangat bahkan on fire. Dari umur 10 tahun, cerita hidup yang penuh tawa, kegembiraan, bermain, di mana pada masa itu gue masih sangat simple, layaknya cerita komedi, dalam otak gue ini hanya berfikir bagaimana gue bisa bersenang senang  hari ini, dan hari esok, terbang ke sana ke mari tanpa beban, hari hari di lewati dengan bersekolah dan setelah itu bermain becak mini, dengan 3 sahabat gue yang bernama tole, angga, ari. Senang mencari keong di sore hari nya, untuk di santap bersama di pinggir empang, penuh petualangan seru yang selalu mengisi hari hari waktu itu, di masa ini cinta hanya lah sebuah hal yang tabu bagi gue, cewek cowok semua sama, semua sahabat, dan lagu dari sheila on 7_ sahabat sejati cocok menjadi OST hidup gue di masa itu

Tapi sayang nya waktu tidak bisa berhenti, gue naik ke level yang lebih tinggi, yaitu sekolah menengah pertama, hal pertama yang gue lakukan sebelum masuk SMP yaitu berkaca. Pantulan di cermin itu masih ada rezza yang dulu, masih culun, lugu, dan cengeng, jauh dari kata dewasa, berharap masih bisa bermain becak mini dan mencari keong, tetapi jauh dari harapan, dimana masa ini cukup berat bagi gue, di tahun pertama masuk SMP kata bully melekat pada gue, pesuruh, kacung, jogos, itu yang melekat pada gue, mungkin karena penampilan gue yang begitu terlihat bodoh. Teletabis orang lebih mengenal gue dengan panggilan itu, mungkin karena wajah, dan perut buncit gue, pada awal nya mungkin gue kira hanya bercanda sesaat, tetapi berlanjut hingga lulus sekolah. Di tahun ke 2 nya lebih parah, gue di perkenalan dengan namanya tawuran antar pelajar, di saat itu gue hanya berfikir apa alasan nya sekolah gue harus tawuran??
apa yang di perebutkan??
Dan yang gue tau alasan nya kenapa tawuran,
Yaitu exitensi sesaat, pengakuan biar di panggil pentolan/ jagoan, dan yang lain, tapi untung nya gue tak pernah bersentuhan dengan namanya tawuran, mungkin temen temen gue males ngajak orang cemen dan cupu kaya gue, gue lebih serius dengan musik, bukan berarti gue main gitar atau alat musik yang lain, gue lebih seneng  menjadi pendengar musik yang baik, di masa itu system of a down, good charllote, blink 182 Dan metallica adalah panutan musik gue, dengan lagu nada yang lebih ngebeat membuat gue lebih bersemangat.

Tapi di tengah keseriusan gue dengan band band cadas itu, ada hal baru yang gue temukan, yaitu cinta...
Hal yang dulu nya gue anggap hanya hal yang tabu berubah menjadi indah ketika gue bertemu dengan irma, cewek berkulit putih, berambut ikal itu telah mengubah pendirian gue, yang dulu nya acuh tak acuh menjadi lebih terbuka dengan masalah hati, menurut gue irma ini bukan cinta pertama gue, mungkin hanya cinta monyet bagi gue, karena gue ga terlalu respect sama dia, dan dia juga begitu, mungkin gara gara dia ngajak gue ke kantin bareng, dan gue terlalu PD yang menganggap dia suka sama gue, semua datar aja, antara gue sama irma,nothing special...

Dan di tahun 3 ini "first love" gue baru muncul, septiani dwie aditya ningrum itu nama nya, gue kenal dia udah dari kelas 2, kita satu kelas waktu itu, tapi gue ga terlalu menghiraukannya, dan entah kenapa di tahun 3 ini perhatian gue tertuju sama dia, seakan di hipnotis, gue selalu ingin tau segala tentang dia, di saat dia butuh gue buat gambar karikatur untuk tugas ipanya, di situ kesempatan gue, dan gue ga menyiayiakan kesempatan itu, :-D
Setelah itu kejadian itu kita berdua cukup dekat, dari pulang bareng, belajar bareng di rumah temen, sampai main ke mall, semua hal itu merubah pandangan gue terhadap cinta, ternyata cinta bisa mengubah pahit menjadi manis, mengubah cuka menjadi anggur,mengubah dunia gue yang gelap menjadi penuh warna dan banyak cerita indah. Di saat itu lagu rock kesenangan gue tergeser dengan lagu lagu bernafaskan cinta seperti  dewa 19_ risalah hati, padi_begitu indah dan lagu dari seal_ kiss from a rose yang menjadi OST film Batman forever, walaupun di saat itu gue ga tau arti dari lagu itu, maklum nilai bahasa inggris nya masih merah.

Di saat gue mulai percaya dengan namanya cinta, ternyata cinta pula lah yang membuat gue merubah pendirian gue ke awal lagi, dwie jadian dengan seorang cowok yang ga lebih ganteng dari gue, orang nya hitam, bibir sama kaya gue *dower , yah plusnya dari cowok itu yaitu cukup famous di sekolahan karena suka ikut tawuran, mulai dari sini lah drama korea di kehidupan gue dimulai.

"gue telat untuk ngomong i love you sama dia...!"

itu lah ada di dalam fikiran gue, tapi di balik semua jatuh nya gue, ada temen temen gue yang coba menghibur gue. Dengan berbagai cara dilakukan temen temen gue ini, mulai dengan cabut sekolah untuk bermain playstasion di rental dekat sekolah, atau hanya beristirahat di rumah salah satu dari kami. fikri, rahmat, eggy, itu sahabat gue di masa smp, berbeda dengan masa sd, kali ini cara bermain gue lebih jauh dari kata aman, gue bermain dengan truck, kereta, dan mobil bak terbuka, kami ber4 lebih senang kalau lebih ekstrim, seperti naik di atap kereta, naik di truck terbuka hingga kota bogor,entah apa yang kami cari, tapi semua itu cukup membuat gue puas, tanpa berfikir resiko nya.

Di terakhir masa smp, gue masih saja senang bermain main dengan sahabat gue, sementara irma sedang sibuk dengan cinta nya, dan dwie, sepertinya dia sudah putus dengan cowok itu, ada niat untuk deket lagi sama dia, tapi hati gue, dan kemauan gue masih ingin main bersama sahabat gue, karena gue berfikir gue akan berpisah ketika kita masuk masa sma. Dwie dan irma hanya menjadi kepingan di memori gue di masa smp.